Pengelolaan Air Limbah Di Indonesia
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)
Penyusun Pokja PPAS
Organisasi & Jabatan Pokja PPAS
Dilihat 32684
Penjelasan mengenai Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) yang tercantum di dalam Peraturan Menteri PUPR No 4/2017 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) memberikan informasi lengkap mulai dari pengertian, pembagian cakupan, pengoperasian dan pemeliharaan. Untuk mengetahui lebih jelas terkait SPALD-S, yuk simak poin-poin berikut!
%PDF-1.6 %âãÏÓ 2334 0 obj <> endobj 2348 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<6FFCB92992952A4BA6C10431F0719596><10297E5FA1BB24478EFC5DCAED351887>]/Index[2334 41]/Info 2333 0 R/Length 87/Prev 13850693/Root 2335 0 R/Size 2375/Type/XRef/W[1 3 1]>>stream hŞbbd```b``İ"g‚H&1°ÈwÉöDJö�Èع@’ñò;°Ê °ÊÙ`v�dŞuÌ’�Na`bdà\Š "ò?Ã�s/ û¿D endstream endobj startxref 0 %%EOF 2374 0 obj <>stream hŞÄTıOgÿ^Ÿº§�wå U1 4Ù`1Ë5”“©§=PP–@â’j0_6/Ƙ«¢��tÅùÒcªñ%ŠAÔ½„D—s8ç‹E4*èRRúƒc/ [œÆ™ø\é¨ÿ�—|Ÿçûù|?ß—\ò} ˜4xL×1dBúË3aÍ`qÜdı‘w¬à˜¤Y¨ğä|ûMşX0‡ejáŠ|*û¸ÌÛM ]´†‘Š÷˜Ã½Û§ÿ5öå²ç�çşßº_î^óêì¬[Mø2Àޘ~¥©íû7H̹ÜÙ÷�àeVÛ[ó•—%ÂäŒkçʆ¾)½ ÿPë ÿêÊ7AS�¿ ?«:_ˆ‘Ï'MıȃŸÍBÖú%Í’×ôğ^IvAŞOïo×�~õbíº=§O}ßÙáïÛÚöûàí�şNÿf *:‡³"¸5È󊧨ªeæuãÖ¯?m|Ğ8Ğ.éJ…ƒ¢ƒ^.SÒ7¨ulñʲÑÖk9Ñ)9»P®ïŸz±oØí^�uï²Ûò”øâUr ;h§9±ÆÕ¤ «p ®�&§,R±�lkNpâvš�6ìÜTâ†_»†ŒD›¤Ä+ÿè )õV•¯Æ:‚ÎàX_Ãö;A‰Ë´�£âKƒNRö¨ƒÉ^.^b‰ø Ê—cn#K‡LVÛçXÄöé¤#2F:ƒl’ôş’Çc8°µ6'´gä)£-�ûÈÅpÔèê¢~ößDÅN²$Dss«{«äâî°âAöz£şI¿;ɈÈ�ÑEyvGœ�²NvHøÓ7\Ş_Ï+OeZ!Ê�ê�g�H \üKiX©Ö‡$Rp€Ln¤ğó©§İÕ¢i(lQ4ÃK]Æ©âq› RĞP!PTØb`œ$’@M‰,IQŠHªR(Ço8)7Mşß �®A²—”1áø™¬¦�Ï ©¬47A¥úSÊCL(Àòö– �…Ûå²Ó4±Òäv{È~o’*§†§Ï›–ÅFĞT%,_ #f-6·èäaØün'Ù�#ÈÌ� Şw>1;±à9DÔ1QRÆ´ï“\ÛßåV¡İú·ù̹äâáGàwô$�qp6²@¯5 ˺B}2È: (qà;ô zÔB)ıŞ Gpwæ"£&€õâûj·‡"–x-À rL§9 endstream endobj 2335 0 obj <>/Metadata 987 0 R/Pages 2320 0 R/StructTreeRoot 2204 0 R/Type/Catalog/ViewerPreferences<>>> endobj 2336 0 obj <>/ExtGState<>/Font<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageC]/Properties<>/Shading<>/XObject<>>>/Rotate 0/StructParents 0/TrimBox[29.5039 29.504 871.394 624.78]/Type/Page>> endobj 2337 0 obj <>stream hެVmoÛ6ş+ü¸¡ˆù*Š ¶Sgiê$ˆ¼e«‘œ%ÂdÉ�è"ù÷»#eÇnó⤃`ó¨{ç=:��ÊF„L±WN¸HÀ³HH"t ‘< QÜ ¡IƒpJÒ(cçÀÊ®X ”f„§B!ÆS…n´ * \I¸IĞšVàZc0°Èa®ƒ.l… º ¬Xx.É�JA-E™ÂÖ*䦂HäR ‘sNf4ËW®q¾¨+:(Kzœ+æùIã>~¤#6ã=vCG|Æp=®—®¨fı ¯«9jMV9ôœ€$½rÕm�²¸»é÷oÀÈà4#ÿ¸²ÍépBÏëféJ:ñ‹Ë�sq9!œfâ›uN³‰kÿÑ*§h�~º÷'™w>§sôêUÔë÷1>²óC‡£¬Ëb4ùëŒ�v.κ5£ÓÆU-$�Wó‡èऩ׫~t‡£XqF®è �J2£_ÖË¢ªÛÂw*bĞÀôBÔ/gÇö³‹(BÓ¯eøê £o?@ŒÖÛy^ybIGnõ[^ÜŞy¢U‡9G :.İmK$uå‡Ãú~vèGá’%¨~xc·,ʇ_NÏ®®>Œ‡Îû¼isw4¬ËůQ¦(süH¤ G€¯Îİ2§—_Ç_'?(�Ì7¹ŸßmòÇW×1Ö”1zê]YÌÕm™ãQû|ù|v:¦�²˜LS¬|İĞ?»•U±æ®ÍQäY÷Ÿªy½(ª[z]Tƒª-¶ûqÑ´~tçšÍÁ
Industrialization is an alternative development model needed by a country to spur economic processes. Apart from causing the economy to accelerate, the development of industrialization also has an impact that needs to be watched out for, one of which is the presence of industrial B3 waste. Industrial hazardous waste is one of the potential sources of environmental pollution. Industrial hazardous waste has the potential to pose risks to the environment and health impacts for humans. Industrial hazardous waste management is closely related to health and environmental aspects. Realizing the many problems related to B3 waste management from industrialization activities, it is necessary to renew the concepts of B3 waste management which are comprehensive, integrated, and sustainable, as well as making careful and practical programs by stakeholders to reduce the potential impact of exposure to B3 waste to humans and the environment. This research is a literature review that discusses the current state of industrial hazardous waste management and the potential impact of industrial hazardous waste on health and the environment.
1. Norini, Afrzal. Peran Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau Dalma Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terhadap Limbah B3 di Kota Batam. J Ilmu Pemerintah. 2017;1(2):153-165. 2. Setiawan TH, Purwanto P. The Management Of Toxic and Hazardous Waste Materials In The Food Industry. J Technol Cult Soc Waste Manag. 2018:1-5. doi:10.1051/e3sconf/20187307020 3. Widyatmoko H. Management of Hazardous Waste in Indonesia. J Earth Enviromental Sci. 2018;106. doi:10.1088/1755-1315/106/1/012032 4. Nurlani M. Pengelolaan Lingkungan Hidup Akibat Limbah Industri Ditinjau Dari Sektor Hukum, Ekonomi, Sosial dan Budaya di Indonesia. J Thengkyang. 2019;2(1):64-84. 5. Kurniawan B. Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Indonesia dan Tantangannya. J Din Gov. 2019;9(1):39-49. 6. Li W, Achal V. Science of the Total Environment Environmental and health impacts due to e-waste disposal in China – A review. Sci Total Environ. 2020;737:139745. doi:10.1016/j.scitotenv.2020.139745 7. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Indonesia; 2021. 8. Oktarinasari E, Yusuf M, Arief T. Kajian Pengelolaan Limbah B3 Hasil dari Kegiatan Pertambangan Batubara. J Pertamb. 2019;3(4):52-58. 9. Utami K, Syafrudin S. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Studi Kasus PT. Holcim Indonesia, Tbk Narogong Plant. J Presipitasi Media Komun dan Pengemb Tek Lingkung. 2018;15(2):127-132. doi:10.14710/presipitasi.v15i2.127-132 10. Nuruddin AW, Suwardana H, Kalista A, Wicaksono N. Studi Literatur: Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah B3 (Oli Bekas). Pros Semin Nas Penelit dan Pengabdi Masy. 2020;5(1):108-112. 11. Mulyani. Pengawasan Limbah Industri Perusahaan Kelapa Sawit di Kabupaten Pelalawan. J JOM FISIP. 2016;3(2):1-17. 12. Nasir M. PROBLEM MANAJEMEN LINGKUNGAN DAN ISU INDUSTRIALISASI. 2011:163-172. 13. Akpan VE, Olukanni DO. Hazardous Waste Management : An African Overview. J Recycl. 2020. doi:10.3390/recycling5030015 14. Ahirwar R, Tripathi AK. Environmental Nanotechnology, Monitoring & Management E-waste Management : A Review of Recycling Process , Environmental and Occupational Health Hazards , and Potential Solutions. Environ Nanotechnology, Monit Manag. 2021;15(5):100409. doi:10.1016/j.enmm.2020.100409 15. Santoso WY. Legal Aspects in Management of Hazardous and Toxic Waste. J Mimb Huk. 2017;29(2):335-345. 16. Latif M. Kebijakan Hukum Dalam Pengelolaa Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Studi Implementasi Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit Salatiga. J Indones Law. 2020;1(2):91-117. doi:10.18326/jil.v1i1.91-117 17. Domingo J., Marquès M, Mari M, Schuhmacher M. Adverse Health Effects for Populations Living Near waste Incinerators With Special Attention to Hazardous Waste Incinerators . A Review of The Scientific Literature. Environ Res. 2020;187(4):109631. doi:10.1016/j.envres.2020.109631 18. Alabi O., Ologbonjaye K., Awosolu O, Alalade O. Toxicology and Risk Assessment Public and Environmental Health Effects of Plastic Wastes Disposal : J Toxicol Risk Assess. 2019;5(1):1-13. doi:10.23937/2572-4061.1510021 19. Agarwal R, Chaudhary M, Singh J. Waste Management Initiatives in India for Human Weel Being. Eur Sci J. 2015;(6):105-127. 20. Pertiwi V, Joko T, Dangiran H. Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(3):420-430. 21. Nurhidayanti N. Kajian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT. YTK Indonesia. J Ilm Inform. 2019;14(2):93-102. 22. Purwanti AA. Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. J Kesehat Lingkung. 2018;10(3):291-298. 23. Hasibuan R. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. J Ilm Advokasi. 2016;4(1):42-51. 24. Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah, Non-B3 dan L. Kebijakan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). http://pslb3.menlhk.go.id/uploads/laporan/1605673004_Statistik PSLB3 2019.pdf. Accessed April 24, 2019. 25. Handayani S. Manajemen Pengelolaan Limbah Industri. J Manag dan Bisnis. 2015;19(2):143-149.
Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)
Penyusun Pokja PPAS
Organisasi & Jabatan Pokja PPAS
Dilihat 35716
Setelah membahas mengenai Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S), selanjutnya kita membahas mengenai SPALD Terpusat (SPALD-T).Sebagai bagian sekaligus penutup dari rangkaian pembahasan Peraturan Menteri PUPR No 4/2017 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD), berikut adalah poin-poin dari Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) mulai dari pengertian, pembagian cakupan pelayanan, hingga cara pemeliharaan.Nah bagaimana dengan sistem pengelolaan air limbah domestik di rumahmu? Apakah kamu termasuk pengguna SPALD-S atau SPALD-T? Semoga pembahasan ini membantu kamu lebih memahami tentang sistem pengelolaan air limbah domestik ya.
Sesuai dengan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyebutkan perlu adanya upaya untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup. Salah satu upayanya dilakukan dengan pengelolaan air limbah.
Air limbah adalah air sisa dari suatu hasil usaha dan/ atau kegiatan, yang jika tidak dilakukan pengelolaan dengan baik, akan dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
Air limbah rumah tangga merupakan sumber utama pencemaran badan air di daerah perkotaan. Air limbah rumah tangga termasuk dalam air limbah domestik. Yang dimaksud dengan air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan pemakaian air. Apa saja kegiatan yang dapat menghasilkan limbah domestik?
Limbah domestik bisa berasal dari rumah susun, penginapan, asrama, pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan, perkantoran, perniagaan, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi, permukiman, industri, IPAL kawasan, IPAL, permukiman, IPAL perkotaan, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, terminal dan lembaga pemasyarakatan.
Pengelolaan air limbah rumah tangga dilakukan dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL DOMESTIK ), agar air limbah yang dibuang ke badan air dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang pada Tahun Anggaran 2020, telah membangun unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL Domestik) dengan kapasitas 9 m3. IPAL Domestik ini berfungsi untuk mengolah air buangan dari kegiatan domestik DLH Kota Semarang, antara lain dari kamar mandi, musholla dan pantry. IPAL Domestik tersebut terdiri dari empat (4) bagian, yaitu bak grit chamber, grease trap, aerasi, filtrasi, yang terdapat dalam satu tangki (Paket) IPAL. Pada bak grit chamber air limbah domestik dikumpulkan kemudian sebelum masuk pengolahan IPAL air limbah melewati grease trap yang berfungsi untuk menyaring padatan – padatan yang masih besar. Kemudian air limbah dialirkan kedalam aerasi dimana air limbah di olah dengan penambahan bakteri dan oksigen yang berfungsi untuk mengurangi polutan – polutan yang ada. Sebelum di alirkan ke effluent tank, air limbah yang sudah diolah di saring kembali melalui bak filtrasi, untuk mengurangi padatan yang masih ada. Kemudian air limbah di alirkan ke bak effluent dimana pada bak ini ditambahkan klorin untuk membunuh bakteri yang masih ada dalam air limbah. Diharapkan agar air limbah dapat memenuhi Baku Mutu yang dipersyaratkan. Untuk selanjutnya air limbah dialirkan kedalam fish pool sebagai indikator bahwa air limbah sudah layak di buang ke lingkungan menuju Sungai Tapak.
%PDF-1.4 %âãÏÓ 1786 0 obj <> endobj xref 1786 39 0000000016 00000 n 0000001806 00000 n 0000001966 00000 n 0000002429 00000 n 0000002887 00000 n 0000003685 00000 n 0000003798 00000 n 0000004069 00000 n 0000004726 00000 n 0000005003 00000 n 0000005508 00000 n 0000006309 00000 n 0000006864 00000 n 0000007144 00000 n 0000007732 00000 n 0000008421 00000 n 0000008573 00000 n 0000009042 00000 n 0000009071 00000 n 0000009524 00000 n 0000010210 00000 n 0000010966 00000 n 0000011654 00000 n 0000012377 00000 n 0000012492 00000 n 0000013248 00000 n 0000013860 00000 n 0000069637 00000 n 0000104988 00000 n 0000141553 00000 n 0000141624 00000 n 0000141727 00000 n 0000166253 00000 n 0000166549 00000 n 0000166901 00000 n 0000198003 00000 n 0000198288 00000 n 0000001591 00000 n 0000001100 00000 n trailer <<78412E2F937ABB4DACED6AC348563C3F>]/Prev 335511/XRefStm 1591>> startxref 0 %%EOF 1824 0 obj <>stream hÞb```b``=ÌÀÆÀÀ" Ā B¬@QŽ°È~£ƒF¾ÜE…¸®ôeÑ?ÈÁ}ÃÞh™°µk².0 f�€6¡nµ•Ï§œñ‚ÇÑI¢ÀKgšd†å³ŽN›2�‚‰®‚”IkÏËêÒ™•2ÍJ"uÁ¥nµÊU`ËœA $ŸXtr™gò¶(�^71©CVŽÄƒ›ÒgBhTù›{<®¶j{å*¸®yY g$ �Æ(¨¤”ÑÑÑÑ dŠ¸ Y`'ƒŒ-`\ccc¨£`hL½�T�- , ¤SÅlUTRÒ à < �f`aœ¤•�X,"É À¸�q#3+CÃ7¦ †?Œ˜9˜„þ33Í`¨gÜÔ±†i*Óm¦éL»¢€´÷Í�ÿúö0è1øÅoeägt¯Leda|ÂðŸÁoÕ9& {–0è01ˆ3ˆÁ£G•�e³8²âçÀEXe‚<
%PDF-1.3 %âãÏÓ 800 0 obj << /Linearized 1 /O 805 /H [ 1805 492 ] /L 241058 /E 85239 /N 10 /T 224939 >> endobj xref 800 42 0000000016 00000 n 0000001191 00000 n 0000001564 00000 n 0000001595 00000 n 0000001654 00000 n 0000002297 00000 n 0000002729 00000 n 0000002887 00000 n 0000003447 00000 n 0000003663 00000 n 0000003887 00000 n 0000004110 00000 n 0000004666 00000 n 0000005138 00000 n 0000005168 00000 n 0000005209 00000 n 0000005231 00000 n 0000005446 00000 n 0000005660 00000 n 0000006522 00000 n 0000006544 00000 n 0000007352 00000 n 0000007374 00000 n 0000008147 00000 n 0000008169 00000 n 0000008968 00000 n 0000008990 00000 n 0000009777 00000 n 0000009799 00000 n 0000010603 00000 n 0000010625 00000 n 0000011416 00000 n 0000011438 00000 n 0000011517 00000 n 0000030275 00000 n 0000030482 00000 n 0000053583 00000 n 0000056261 00000 n 0000075724 00000 n 0000084038 00000 n 0000001805 00000 n 0000002275 00000 n trailer << /Size 842 /Info 797 0 R /Root 801 0 R /Prev 224928 /ID[<5ce0efe697dd17fc320b436fee714d19><8ac40c2c39bbfd4d8d226a5da7b478ec>] >> startxref 0 %%EOF 801 0 obj << /Type /Catalog /Pages 799 0 R /Metadata 798 0 R /Outlines 33 0 R /Threads 802 0 R /OpenAction [ 805 0 R /XYZ null null null ] /PageMode /UseNone /PageLabels 796 0 R /StructTreeRoot 804 0 R /PieceInfo << /MarkedPDF << /LastModified (D:20020415101622)>> >> /LastModified (D:20020415101622) /MarkInfo << /Marked true /LetterspaceFlags 0 >> >> endobj 802 0 obj [ 803 0 R ] endobj 803 0 obj << /I << /Title (\001)>> /F 26 0 R >> endobj 804 0 obj << /Type /StructTreeRoot /ClassMap 45 0 R /RoleMap 44 0 R /K [ 560 0 R 561 0 R ] /ParentTree 742 0 R /ParentTreeNextKey 10 >> endobj 840 0 obj << /S 312 /O 413 /L 429 /C 445 /Filter /FlateDecode /Length 841 0 R >> stream H‰b```f``çe`c`ad@ AV (G„¯0õ`à ‡ j *l~LÒ-ÛôÊJ\2)q`@Îl*�Þ†Oz¯ÝŸúB¦%‘S! YvûÝ*vn•F7Eå‰×ϘÄ*¡x¸Ï=ºöeBX—ÇaÙk÷_Æ´8yˆ$´óYÊæ~_Úx�Gb«Ž¦2OytûÒ"Á•F'ž²û¥/dt€&h‘1�®“�+ »¹££ä\&µ‹Å" ¢;€´’L…’”Å‘bpI뀰¡`Ó°û(+ÇÀä0H+±ØÛbüÌ&L x$Œ¹10ø00ðH0\´÷ƒ û˜ù€2,@á™jz¹Â] Ó5N�\ÀûAâ¸=<8˜â+€4Ð7€j¥˜SO�œÄ~@¬ÍÀ” ä~``d¬‚h0 -kh endstream endobj 841 0 obj 362 endobj 805 0 obj << /Type /Page /Parent 799 0 R /Resources << /ColorSpace << /CS2 814 0 R /CS3 813 0 R >> /ExtGState << /GS2 832 0 R /GS3 834 0 R >> /Font << /TT4 811 0 R /TT5 807 0 R /TT6 812 0 R /TT7 817 0 R >> /ProcSet [ /PDF /Text ] >> /Contents [ 818 0 R 820 0 R 822 0 R 824 0 R 826 0 R 828 0 R 830 0 R 839 0 R ] /Annots [ 806 0 R ] /MediaBox [ 0 0 595 842 ] /CropBox [ 0 0 595 842 ] /Rotate 0 /StructParents 0 >> endobj 806 0 obj << /Dest [ 805 0 R /XYZ 99 153 null ] /Type /Annot /Subtype /Link /Rect [ 340 702 347 710 ] /C [ 0 0 0 ] /Border [ 0 0 0 ] /H /O >> endobj 807 0 obj << /Type /Font /Subtype /TrueType /FirstChar 32 /LastChar 148 /Widths [ 278 0 0 0 0 889 667 0 333 333 389 0 278 333 278 278 556 556 556 556 556 556 556 556 556 556 278 0 0 0 0 0 0 667 667 722 722 667 611 778 722 278 500 667 556 833 722 778 667 0 722 667 611 722 667 944 0 667 0 0 0 0 0 0 0 556 556 500 556 556 278 556 556 222 222 500 222 833 556 556 556 0 333 500 278 556 500 722 500 500 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 333 333 ] /Encoding /WinAnsiEncoding /BaseFont /JOHDEB+Arial /FontDescriptor 809 0 R >> endobj 808 0 obj << /Type /FontDescriptor /Ascent 905 /CapHeight 718 /Descent -211 /Flags 32 /FontBBox [ -628 -376 2034 1048 ] /FontName /JOHDOD+Arial,Bold /ItalicAngle 0 /StemV 144 /FontFile2 837 0 R >> endobj 809 0 obj << /Type /FontDescriptor /Ascent 905 /CapHeight 718 /Descent -211 /Flags 32 /FontBBox [ -665 -325 2028 1037 ] /FontName /JOHDEB+Arial /ItalicAngle 0 /StemV 94 /XHeight 515 /FontFile2 835 0 R >> endobj 810 0 obj << /Type /FontDescriptor /Ascent 905 /CapHeight 718 /Descent -211 /Flags 96 /FontBBox [ -517 -325 1082 1025 ] /FontName /JOHCOP+Arial,Italic /ItalicAngle -15 /StemV 93.856 /FontFile2 833 0 R >> endobj 811 0 obj << /Type /Font /Subtype /TrueType /FirstChar 32 /LastChar 148 /Widths [ 278 0 0 0 0 889 0 0 333 333 0 0 278 333 278 0 556 556 556 556 556 556 556 556 0 556 278 0 0 0 0 0 0 667 667 722 722 667 611 0 722 278 500 667 556 833 722 778 667 0 722 667 611 722 667 944 0 667 0 0 0 0 0 0 0 556 556 500 556 556 278 556 556 222 222 500 222 833 556 556 556 0 333 500 278 556 500 722 0 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 333 333 ] /Encoding /WinAnsiEncoding /BaseFont /JOHCOP+Arial,Italic /FontDescriptor 810 0 R >> endobj 812 0 obj << /Type /Font /Subtype /TrueType /FirstChar 32 /LastChar 121 /Widths [ 278 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 333 278 0 0 556 556 556 556 0 0 0 0 0 333 0 0 0 0 0 0 722 722 0 722 667 611 778 722 278 556 722 611 833 722 778 667 0 722 667 611 722 667 944 0 667 0 0 0 0 0 0 0 556 611 556 611 556 333 611 611 278 0 556 278 889 611 611 611 0 389 556 333 611 556 778 0 556 ] /Encoding /WinAnsiEncoding /BaseFont /JOHDOD+Arial,Bold /FontDescriptor 808 0 R >> endobj 813 0 obj /DeviceGray endobj 814 0 obj [ /ICCBased 836 0 R ] endobj 815 0 obj 782 endobj 816 0 obj << /Type /FontDescriptor /Ascent 891 /CapHeight 0 /Descent -216 /Flags 34 /FontBBox [ -568 -307 2028 1007 ] /FontName /JOHFDA+TimesNewRoman /ItalicAngle 0 /StemV 0 /FontFile2 838 0 R >> endobj 817 0 obj << /Type /Font /Subtype /TrueType /FirstChar 32 /LastChar 42 /Widths [ 250 0 0 0 0 0 0 0 0 333 500 ] /Encoding /WinAnsiEncoding /BaseFont /JOHFDA+TimesNewRoman /FontDescriptor 816 0 R >> endobj 818 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 815 0 R >> stream H‰”U]oÚ@|÷¯ØǶRÏ÷}¾ªŠdDQ�‚£ªjóp\ˆAÆ4Í¿ïž mp�H…—Þ�™ÝY/qZÕŃ›Öðñcœ=orˆ¯Ý¼(]]¬KˆÓºvÓE>ƒoq¶ÞÀ]ÜëÁ7KÁXA XE”TjSÔÂÝÙYïâ<ŠÏ'¦[ ͶÓ2bP@ßä+Dÿ™Ÿ¯WëªxÌ몘BUDñ æÛ¨—Eq–I`�=DŒÊ„6j˜51š È£7ð6ûáÓÕ‰tNŒ²:PÓÏ¢þª¼ö�_�/°¦Þòëð=ÂPŒ¦àŽÑ0AlÒ’4ã’Fibùžãº?ôGŸGi:†tx£áU/ý_Óñ zý›/é—t‚�¼’à„ \£x#)I$• àh8\ÞŽX4¹M³[˜d7iÖá!î%â{¼V2o4‡ärÁ½NuJõApêÑÓñøkzbB,4!ꉺsçÖ�cgœHúúØùé±'º ½È§XlóH6AìaPðÿŸÏ«| ·›0Ùmªâ¹ñ¥Ã&˜Áe2:W—ë—�M6®üÓ›8êM½èÍÏdï�&²µ§ „°»5Tý]¦wß߆g'CøAC„ä¯ôW Q!Ð.^b‰µV�Æ@&¯ê“{[Që×Æ("$h£ =¨Lï·uå–'°Íöþh4ÐfÿÒ ž„v‡±„àõÒZvØÐ+·u+·€]íCÀF´”ú¸ÊÁ³+ç0+næ6lò*XÍ :+m§zLM$ÑÜtä-‹ ®@O™R¶£ª”ã» ÖH|?™éÔlòrš‡9¼IÜ°G…,¡tI5Ú¨ãôUQΗ»r~ªHb•î4½öï¦O§„ãÿÌkV*NÔa]QI˜�Ä ÍŽ³WáÉ2?%ã{™|ï«RçÕ6¿ßÕhÿÒUyé–Ø]íu5nÂÊánx+PÎ ‰çžYo_‡¤]«¶u&Ãðкd„®ÅË�Å̼Òô45ç™ÉãzO]í|Áo ÎpÓ endstream endobj 819 0 obj 728 endobj 820 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 819 0 R >> stream H‰„UËnÛ0¼ë+öR †oRE�C‡¢P ú:¢mVŽbè�"ߥ%;¥@»0`ÊÆÎrvfwU0J(ŠŸé‰+K¸±´d„q* z+¾º-®Ýl¼}«~K�`šXJ Ÿ åœcMÚ�{׸ú1Ÿß2b¨)hå;—EH¼FÍeÀÞ·¯>�Ðiˆb0%Òh¨þÀŘ%1¼$šÎ˜]h7ÍØn\K w3†NËõâkT8Špž#7Œp©MŠt‚váŒ3Œ`°L+ô3´õØ]€:ì}ׄî`@^©‰Ë2³öJÅHÉxyFoJXÉÔ‚™GF“â”RÕ+à“b—´ÇƒÉß¼·XÓjìC^z-‰ÖfêÜà®ãvÿµ¢_¼ä»ŠkC¨Qe ß» ½sô¾‰^l`ˆ€ìýÎ}¸uu¡;gÑ$„ÒiÒhÑI3éÀETä¼T£×3~µk�Ñʵ5²�ÚdžDFÝ�Ÿ1®1¥]¤Y�Û©#ë±›+L¸ ç÷€¤’XY–i— ÅCrËÒÐ>l õ¼TÈQ*³ÈºO©Ê£Tš_�J•Š0Š¿§yÍÃDÜZ¥ÁÑ—�èq�]ÏÆãÖBm`�Ⱦží>*Þ½÷¾Ÿ0Íxh�Y9“µòÒrQV}ì‹>¿˜0¸pm'Áû±kxÝ0N»ü'i�8虃±ÙÞâ§S ¥IâÝaUm1Ó.?)ù n)*öÑÆïÞwî?!8±VË}R>B®ÜYä~xäâ’€†Ç�>è×¾Âú ‚_‡>ø¶Ó¢~ªŠ§ç‡âæÜÞÞs™dÖsæSŸË,KÂ�»ò'6¾g^C¼á“Þ?ÒD(3Y¦W:+uš¾Ã¯O‹®Ž¡òWó[)î·«XÒ_ Šî² endstream endobj 821 0 obj 693 endobj 822 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 821 0 R >> stream H‰œUMO1½ï¯ð±TÔøûCBHM Ri#!±U/½b‚IbÐf#”ßñ&�õb¢Òä2»šyoföÍLE &øo-.4”p$…ÅŒ€Q/«Omˆ³¹k�ÑQýP½ 1+ahòän㢋å Á–Vç1ËÃÒÂ6üQ¨¾E_’ .ÏhC©ÁÜ É5Væ…¹qÎÆ5®ËzFth ¯[?��‹ÇYH'u-Eõ]Õ10‘ÈH‰‡Y�9!4gÂ]žuu1W'Wèôôd2þ~1èìlt>®Fu�ƒ$ô÷ ` SÈ ƒ}•f¨r‹:´]ÛàûQ�5!ò-âצ wî¶E£ÉKÆ¢RbjˆÞbü•¾5U«TÜ?ãôÒµ€"5Ö Q!’„A�¯î>RãbÏÍv˜eÞ¡©D™À:#å#¦jõùÏQ©f+1p Ž•ês‚ÚË›õ ²³,ǹòq½+ä¦náîÑ•_{n6Vñ<Ö]-ÃB‹AºÍ½kú™giŒ¯�kQˆ/£ÙË]–rç„c®È ý€nüÜ70Ž]¯o¦¡…âÆÌgŸð…I¼2™b—ö:åSb@t?oHz`úk˜ü0?F½÷—>NaY,^™ä+“-îC±ÎyÆá©uè‡k6Àý“kÚò'á†c©-ÍÃ}„ò»†@õ¿Š�BPÁ0p]öÕ0ötšùbt¹ž¹ÿh(#XªH‘ÏÌ´5¹§+Êä` þÜuà £²ŒaÔŒ2òñÁ�z~C«Ý3´í[ãáÚÄ[¿1Ý[¸åu®¡£ ŽKûÞVàÚ»P&ÕÖD%Ä€u9cÍØ�s',ÅJî8®»5Plž˜XÎrÿ•k×é:vaëÖ-‚;=œ\š®2XÏ ÏèÐ÷ endstream endobj 823 0 obj 719 endobj 824 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 823 0 R >> stream H‰ŒUÛŽ›0}ç+üØJ]¯ïØÒjöòPU+U*?à,.!\‚h•¿ïØR²@«H„„ñ™3ç̈L"ðî\ áHh‚©1%Uô%Í÷6µMŽŽ¥Û£ÆµU_ä•Ñ×äÝ"0¡°PFÍ!W§}ÚáHÈ!QòŽ6„r”| U"Jc�(�kûÎV¥9Jkm`S;»FF,¸Ös(¦„£5Rá1ݤ"cLåˆQÙÓr{€ ¨\˜ùPàÝU¶¦e^gE_gp{¶uv%""’2¶IDH¬®ætyµëËÐFৠè6o!Yµ›Še\Å›È\`z‘iâö©>ª°QÄÌû<µ‹º�r�ÄÎæö0¯IôúöÝÿjà߇‡û·çï/ˆJôøøôò=%Ñ}’HüŽHÂ3…fÒ!u¸a’a- ¯ÁT_Ÿ—þ�ýó ¬�‡:ƒÌ †^ƒIÈ%†âô˜½€ÛÕ§–áF/:¥ íÃêB´�¾Cy×£¾±g‹*W÷àÔÞW¸{à`á…6U»H‚,9»�tY}ñ)zâööÊ\�3%é6s®qÙü` ñô: endstream endobj 825 0 obj 707 endobj 826 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 825 0 R >> stream H‰ŒUMOã0½÷WøküIˆC�Ã�ö�#· �I¢8^Ä¿ßIÒnqq#Z)r¢ç™ç™÷Æ««ÎU¶¾ACÙ7Ö‡MïÈX?XTWÁß~Zt�¿&„p”oÁ™f°ú@>2Dà?¯´Á~ˆs‚¥†y³ºú´ím,Ä©QS¶;×þ-!¼wµm§ÈçQX¦0%ŒÆaš÷Âî#2b&õ\&C fl¤Q †m�k‹à‡Þ¡˜[ÓõïE¨½;å SŽÅðDaE$÷®ÙØjÚ~›ç‚í¯YBME£ŒaA�ŽÃG/Wk[A¥Öe¡- ˜ßì6´/ׇTbNõkÌŲ‹¤™VXKƒO畇šªl±¦ÌHL��ytÞ6�ƒJº! _îCªtg h'ƒVDû÷¶ƒ´À5ðTg;@¬Ÿ¶·µNÌõÌœ -™ë«£ÞÂÎ&ÓRÊq�^Ù>ø4>cئc|a;`¸)ûºÕBezpX`[î"™˜«™¹*[d®8fÇ–êE)xG�!"4ä¡ïž�Ê}é'ÙÚm¾qRé,"³ÈEÒ“3»ñD��¸Ô¡ÝÁfŠ/7a˜Åõ”¯žžV·ÐÝÝíóÃïGD º¿_?>¬ÖùŸ B±†%½B5ÔHÄ�}Páäì*læôi1AsÍâ�]z� ²óe*°aJÅÐ6 "Lݦ¡ÆÌOHó’ÒÚ$¡ (2Cm*1áçú4Ô@C¤üITð‡ùF ],C°à