Dalang Artinya Apa
Dalang Terkenal di Indonesia
Wayang merupakan seni pertunjukan yang tercatat sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2008.
Dalang merupakan faktor utama dalam pertunjukan wayang. Mereka mengendalikan jalannya pertunjukan dengan gerak tangan dan pikiran mereka, menceritakan berbagai kisah melalui wayang. Selain itu, dalang juga bertanggung jawab dalam melestarikan budaya wayang dengan terus menggelar pertunjukan.
Meskipun era modern mempengaruhi banyak hal, para dalang di Indonesia patut menerima pujian atas dedikasi kerjanya. Berkat para dalang tersebut, pertunjukan wayang di Indonesia tetap eksis dan terkenal tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Berikut adalah beberapa sosok dalang terkenal di Indonesia.
Dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit purwa, Ki Anom Suroto atau yang lebih dikenal dengan nama Anom Suroto, adalah seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah. Pada pertengahan tahun 1970-an, ia menjadi sangat populer dalam dunia pewayangan di Indonesia.
Anom Suroto dikenal sebagai satu-satunya dalang dari Indonesia yang memiliki pengalaman tampil di berbagai negara di seluruh dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, Spanyol, dan Rusia.
Ki Anom Suroto sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang kulit dengan baik dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang kulit.
Meskipun saat ini ia sudah tidak lagi aktif dalam dunia perwayangan, namanya masih melekat dalam sejarah perwayangan Indonesia sebagai salah satu dalang terbaik dan paling berpengalaman.
Dikenal sebagai “Dalang Setan”, Ki Manteb Soedharsono adalah pionir dalam seni dalang yang sering menambahkan alat musik modern dalam pementasannya. Dalang asal Karanganyar, Jawa Tengah ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di wilayah Asia.
Selama tahun 1990 hingga 2000-an, Ki Manteb telah berkeliling dunia menampilkan wayang dan memperkenalkannya kepada dunia. Ada beberapa negara seperti Jerman, Swiss, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Thailand, dan Suriname yang pernah menjadi tempat pementasannya.
Ki Manteb Soedharsono sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang dengan menambahkan alat musik modern dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang.
Asep Sunandar Sunarya adalah seorang dalang wayang asal Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu dalang terkemuka di Indonesia dan diakui sebagai salah satu dalang terbaik pada era modern.
Asep Sunandar Sunarya memiliki pemahaman yang luas tentang budaya dan sejarah wayang, serta memiliki kemampuan yang baik dalam memainkan wayang dan memimpin pertunjukan. Ia juga sering melakukan tour ke berbagai negara, seperti Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa.
Selain itu, Asep Sunandar Sunarya juga dikenal sebagai seorang yang kreatif dan inovatif dalam memainkan wayang, memadukan elemen-elemen modern dengan tradisi dalam pertunjukannya. Ia juga merupakan salah satu dalang yang memperkenalkan wayang kepada masyarakat luas melalui berbagai media, seperti televisi dan radio.
Dengan pemahaman budaya dan sejarah yang mendalam, kemampuan memainkan wayang, serta kreativitas dan inovasi dalam pertunjukannya, Asep Sunandar Sunarya diakui sebagai salah satu dalang wayang terbaik di Indonesia.
Wayang Katolik atau Wayang Wahyu sudah ada sejak tahun 1960, namun tidak banyak orang mengenalnya. Memang sudah ada beberapa orang yang menulis tentangnya, namun hanya terbatas di sekolah dan universitas sebagai karya tulis, skripsi, dan tesis. Buku Wayang Katolik: Cara Cerdas Berkatekese ini merupakan usaha untuk memperkenalkan Wayang Wahyu kepada masyarakat luas.
Ki Nartosabdo adalah seorang musisi dan dalang wayang kulit terkenal dari Jawa Tengah, Indonesia. Nama aslinya adalah Soenarto dan ia merupakan putra dari seorang pembuat sarung keris bernama Partinoyo.
Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dalam dunia perwayangan pada tahun 1980-an. Dalang Ki Nartosabdo juga dikenal sebagai dalang yang memiliki kebiasaan menyertakan musik dalam pertunjukan wayang. Hal ini dianggap sebagai suatu bentuk inovasi dalam tradisi wayang yang sebelumnya sangat konservatif.
Bersama dengan grup musiknya, Condong Raos, Ki Nartosabdo telah merilis 319 lagu populer yang sering dicover oleh musisi modern Indonesia. Beberapa contohnya adalah Perayu Lahar, Caping Gunung, dan Gambang Suling.
Slamet Gundono dikenal sebagai seniman yang menantang tradisi wayang konvensional dengan cara mempertunjukkan wayang suketnya menggunakan peralatan minimalis seperti gitar gambus. Hal ini membuat ia menjadi sorotan masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai seniman kontemporer yang sering menggabungkan seni multimedia lain seperti suluk, puisi, dan teater modern. Hal ini membuatnya membawa suatu inovasi baru dalam dunia wayang. Selain itu, ia juga membuat wayang nggremeng, wayang api, wayang air, dan wayang gembus untuk mengekspresikan kritik terhadap kondisi sosial di Indonesia. Atas konsistensinya, Slamet Gundono berhasil memenangkan penghargaan Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda pada tahun 2005.
Tokoh pada wayang, ternyata bisa dijadikan menjadi cerpen. Ingin tahu lebih banyak tokoh wayang yang dituang ke dalam cerpen? Kamu bisa mengetahuinya melalui buku Kumpulan Cerpen Wayang Inderaloka Jatayu. Lewat buku ini tentunya akan membuat semakin istimewa setiap cerita pendek dalam kumpulan cerpen ini.
Ki Enthus Susmono dilahirkan pada tanggal 21 Juni 1966 di Tegal. Selain bertugas sebagai Bupati, dia juga dikenal sebagai seorang dalang wayang asal Indonesia. Ia adalah anak dari dalang wayang golek Tegal, Soemarjadihardja dan Tarminah sebagai istri ke-tiga. Bahkan, nenek moyangnya, R.M. Singodimedjo, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.
Pada tahun 2005, dia menerima gelar kehormatan sebagai doktor dalam bidang seni dan budaya dari International University Missouri, Amerika Serikat dan Laguna College of Business and Arts, Calamba, Filipina. Pada tahun yang sama, dia terpilih sebagai dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diadakan di Taman Budaya Jawa Timur. Lalu, pada tahun 2008, dia dipilih untuk mewakili Indonesia dalam acara Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.
Agus Hadi Sudjiwo yang lebih dikenal sebagai Sujiwo Tejo lahir di Jember, Jawa Timur pada 31 Agustus 1962. Ia dikenal sebagai seorang seniman yang multi talenta sebagai dalang wayang, penulis, pelukis, pemusik, dan aktor.
Ia dikenal sebagai “dalang edan” karena pertunjukannya yang sangat menghibur dan unik. Ia juga memiliki banyak penggemar yang menyebut dirinya sebagai “Presiden Jancukers”. Sujiwo Tejo telah membawakan pertunjukan wayang di banyak tempat, bahkan pada tahun 2004 ia tampil di Yunani.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu dalang, peran serta tokoh dalang terkenal di Indonesia. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.
Buka cakrawala dan pelajari lebih lanjut tentang berbagai topik dengan membaca buku. Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Apa itu dalang – Dalang merupakan salah satu profesi yang dihormati di Indonesia. Sebab dalang ikut melestarikan budaya pertunjukan seni tradisional berupa wayang. Pertunjukan wayang sendiri saat ini memang tak lagi populer dan sedikit peminat. Akan tetapi, teater wayang justru menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam proses penampilan pewayangan, seorang dalang tidak bisa asal ketika memperagakan salah satu tokoh dan tidak hanya bisa dilakukan meskipun sudah menghafal alur cerita.
Seorang dalang membutuhkan kemampuan khusus agar dapat menyampaikan cerita dengan baik. Selain itu, dalang juga harus memiliki keahlian untuk membedakan warna suara agar dapat menjadi pembeda antara suara tokoh satu dengan lainnya. Nah menarik bukan pembahasan mengenai dalang ini? Simak penjelasannya lebih lanjut mengenai apa itu dalang dalam artikel Gramedia berikut ini.
Dalang memiliki berbagai pengertian yang berbeda bergantung pada sudut pandang. Menurut seorang Antropolog asal Belanda bernama Hazeu, dalang adalah pendeta dalam pemujaan roh nenek moyang. Ada juga yang menganggap bahwa dalang adalah seseorang yang berperan sebagai pengajar yang baik atau pandai memberikan pelajaran.
Istilah dari dalang juga dikenal sebagai pemeran utama dalam pertunjukan wayang, seorang penutur kisah, penyanyi lagu, pemimpin suara gamelan, dan memberikan jiwa pada boneka wayang. Akan tetapi, secara umum dalang adalah orang yang menyampaikan pengajaran dan cerita melalui pertunjukan wayang dengan musik dan lagu dengan iringan musik gamelan sebagai pendukung atau latarnya.
Sementara itu, dikutip dari laman jogja belajar, istilah dalang menurut pendapat para ahli juga dapat dikaitkan dalam beberapa konteks dan dapat didefinisikan pula sebagai salah satu dari beberapa jenis alat tradisional dari keraton Jawa. Profesor Winter menjelaskan bahwa dalang anteban adalah sebagai simbol pernikahan atau cincin emas.
Dalam sebuah buku yang berjudul “Renungan Pertunjukan Wayang Kulit” ditulis oleh Dr. Seno Sastroamidjojo disebutkan bahwa
“kata “dalang” berasal dari kata “Wedha” dan “Wulang”. Wedha adalah kitab suci agama Hindu yang berisi ajaran agama, peraturan hidup, dan panduan hidup manusia dalam masyarakat, terutama untuk mencapai kebahagiaan hidup.”
Sementara itu, kata “wulang” memiliki pengertian petunjuk atau nasihat, sedangkan kata “mulang” berarti mengajar. Maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seorang ahli yang jujur dan berkewajiban memberikan nasihat, penjelasan, atau tafsir tentang kitab suci Wedha dan maknanya kepada masyarakat.
Istilah dari dalang juga berasal dari kata “dalung” atau “blencong”, yaitu sebuah lampu tradisional. Dengan adanya pandangan tersebut, fungsi dalang dalam masyarakat adalah sebagai penerang.
Kata dalang juga dapat berasal dari kata “Angudal Piwulang”. Angudal memiliki arti menceritakan, mengungkapkan, mengucapkan, dan menerangkan seluruh isi hati. Sedang kata piwulang berarti petunjuk atau nasihat. Dengan pandangan tersebut, dalang merupakan seorang pendidik, pemimpin, atau guru bagi masyarakat.
Penyebutan dalang juga dapat didefinisikan dari asal kata “Talang” yang artinya adalah saluran air pada atap. Oleh karena itu, “dalang” dapat diterjemahkan sebagai saluran air. Dalam konteks ini, “dalang” diartikan sebagai jembatan atau penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.
Dari pengertian di atas, maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki peran sebagai pemain, artis, tokoh sentral hingga sutradara dari suatu pertunjukan pewayangan.
Pertunjukan wayang tidak dapat berlangsung tanpa adanya dalang. Dalang dalam pertunjukan wayang kulit memiliki komunikasi yang unik dengan unit pendukung, perlengkapan, dan peralatan pertunjukan.
Melalui segala indera yang dimilikinya, dalang dapat berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan yang digunakan dalam pertunjukan. Meskipun tanpa skenario yang dipersiapkan, wayang tetap tampil dengan baik dan tidak pernah mengalami kendala, bahkan dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah bentuk dari pertunjukan teater yang unik, karena meskipun tanpa skenario, pertunjukan dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir.
Dalang Terkenal di Indonesia
Wayang merupakan seni pertunjukan yang tercatat sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2008.
Dalang merupakan faktor utama dalam pertunjukan wayang. Mereka mengendalikan jalannya pertunjukan dengan gerak tangan dan pikiran mereka, menceritakan berbagai kisah melalui wayang. Selain itu, dalang juga bertanggung jawab dalam melestarikan budaya wayang dengan terus menggelar pertunjukan.
Meskipun era modern mempengaruhi banyak hal, para dalang di Indonesia patut menerima pujian atas dedikasi kerjanya. Berkat para dalang tersebut, pertunjukan wayang di Indonesia tetap eksis dan terkenal tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Berikut adalah beberapa sosok dalang terkenal di Indonesia.
Dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit purwa, Ki Anom Suroto atau yang lebih dikenal dengan nama Anom Suroto, adalah seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah. Pada pertengahan tahun 1970-an, ia menjadi sangat populer dalam dunia pewayangan di Indonesia.
Anom Suroto dikenal sebagai satu-satunya dalang dari Indonesia yang memiliki pengalaman tampil di berbagai negara di seluruh dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, Spanyol, dan Rusia.
Ki Anom Suroto sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang kulit dengan baik dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang kulit.
Meskipun saat ini ia sudah tidak lagi aktif dalam dunia perwayangan, namanya masih melekat dalam sejarah perwayangan Indonesia sebagai salah satu dalang terbaik dan paling berpengalaman.
Dikenal sebagai “Dalang Setan”, Ki Manteb Soedharsono adalah pionir dalam seni dalang yang sering menambahkan alat musik modern dalam pementasannya. Dalang asal Karanganyar, Jawa Tengah ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di wilayah Asia.
Selama tahun 1990 hingga 2000-an, Ki Manteb telah berkeliling dunia menampilkan wayang dan memperkenalkannya kepada dunia. Ada beberapa negara seperti Jerman, Swiss, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Thailand, dan Suriname yang pernah menjadi tempat pementasannya.
Ki Manteb Soedharsono sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang dengan menambahkan alat musik modern dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang.
Asep Sunandar Sunarya adalah seorang dalang wayang asal Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu dalang terkemuka di Indonesia dan diakui sebagai salah satu dalang terbaik pada era modern.
Asep Sunandar Sunarya memiliki pemahaman yang luas tentang budaya dan sejarah wayang, serta memiliki kemampuan yang baik dalam memainkan wayang dan memimpin pertunjukan. Ia juga sering melakukan tour ke berbagai negara, seperti Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa.
Selain itu, Asep Sunandar Sunarya juga dikenal sebagai seorang yang kreatif dan inovatif dalam memainkan wayang, memadukan elemen-elemen modern dengan tradisi dalam pertunjukannya. Ia juga merupakan salah satu dalang yang memperkenalkan wayang kepada masyarakat luas melalui berbagai media, seperti televisi dan radio.
Dengan pemahaman budaya dan sejarah yang mendalam, kemampuan memainkan wayang, serta kreativitas dan inovasi dalam pertunjukannya, Asep Sunandar Sunarya diakui sebagai salah satu dalang wayang terbaik di Indonesia.
Wayang Katolik atau Wayang Wahyu sudah ada sejak tahun 1960, namun tidak banyak orang mengenalnya. Memang sudah ada beberapa orang yang menulis tentangnya, namun hanya terbatas di sekolah dan universitas sebagai karya tulis, skripsi, dan tesis. Buku Wayang Katolik: Cara Cerdas Berkatekese ini merupakan usaha untuk memperkenalkan Wayang Wahyu kepada masyarakat luas.
Ki Nartosabdo adalah seorang musisi dan dalang wayang kulit terkenal dari Jawa Tengah, Indonesia. Nama aslinya adalah Soenarto dan ia merupakan putra dari seorang pembuat sarung keris bernama Partinoyo.
Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dalam dunia perwayangan pada tahun 1980-an. Dalang Ki Nartosabdo juga dikenal sebagai dalang yang memiliki kebiasaan menyertakan musik dalam pertunjukan wayang. Hal ini dianggap sebagai suatu bentuk inovasi dalam tradisi wayang yang sebelumnya sangat konservatif.
Bersama dengan grup musiknya, Condong Raos, Ki Nartosabdo telah merilis 319 lagu populer yang sering dicover oleh musisi modern Indonesia. Beberapa contohnya adalah Perayu Lahar, Caping Gunung, dan Gambang Suling.
Slamet Gundono dikenal sebagai seniman yang menantang tradisi wayang konvensional dengan cara mempertunjukkan wayang suketnya menggunakan peralatan minimalis seperti gitar gambus. Hal ini membuat ia menjadi sorotan masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai seniman kontemporer yang sering menggabungkan seni multimedia lain seperti suluk, puisi, dan teater modern. Hal ini membuatnya membawa suatu inovasi baru dalam dunia wayang. Selain itu, ia juga membuat wayang nggremeng, wayang api, wayang air, dan wayang gembus untuk mengekspresikan kritik terhadap kondisi sosial di Indonesia. Atas konsistensinya, Slamet Gundono berhasil memenangkan penghargaan Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda pada tahun 2005.
Tokoh pada wayang, ternyata bisa dijadikan menjadi cerpen. Ingin tahu lebih banyak tokoh wayang yang dituang ke dalam cerpen? Kamu bisa mengetahuinya melalui buku Kumpulan Cerpen Wayang Inderaloka Jatayu. Lewat buku ini tentunya akan membuat semakin istimewa setiap cerita pendek dalam kumpulan cerpen ini.
Ki Enthus Susmono dilahirkan pada tanggal 21 Juni 1966 di Tegal. Selain bertugas sebagai Bupati, dia juga dikenal sebagai seorang dalang wayang asal Indonesia. Ia adalah anak dari dalang wayang golek Tegal, Soemarjadihardja dan Tarminah sebagai istri ke-tiga. Bahkan, nenek moyangnya, R.M. Singodimedjo, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.
Pada tahun 2005, dia menerima gelar kehormatan sebagai doktor dalam bidang seni dan budaya dari International University Missouri, Amerika Serikat dan Laguna College of Business and Arts, Calamba, Filipina. Pada tahun yang sama, dia terpilih sebagai dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diadakan di Taman Budaya Jawa Timur. Lalu, pada tahun 2008, dia dipilih untuk mewakili Indonesia dalam acara Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.
Agus Hadi Sudjiwo yang lebih dikenal sebagai Sujiwo Tejo lahir di Jember, Jawa Timur pada 31 Agustus 1962. Ia dikenal sebagai seorang seniman yang multi talenta sebagai dalang wayang, penulis, pelukis, pemusik, dan aktor.
Ia dikenal sebagai “dalang edan” karena pertunjukannya yang sangat menghibur dan unik. Ia juga memiliki banyak penggemar yang menyebut dirinya sebagai “Presiden Jancukers”. Sujiwo Tejo telah membawakan pertunjukan wayang di banyak tempat, bahkan pada tahun 2004 ia tampil di Yunani.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu dalang, peran serta tokoh dalang terkenal di Indonesia. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.
Buka cakrawala dan pelajari lebih lanjut tentang berbagai topik dengan membaca buku. Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Apa itu dalang – Dalang merupakan salah satu profesi yang dihormati di Indonesia. Sebab dalang ikut melestarikan budaya pertunjukan seni tradisional berupa wayang. Pertunjukan wayang sendiri saat ini memang tak lagi populer dan sedikit peminat. Akan tetapi, teater wayang justru menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam proses penampilan pewayangan, seorang dalang tidak bisa asal ketika memperagakan salah satu tokoh dan tidak hanya bisa dilakukan meskipun sudah menghafal alur cerita.
Seorang dalang membutuhkan kemampuan khusus agar dapat menyampaikan cerita dengan baik. Selain itu, dalang juga harus memiliki keahlian untuk membedakan warna suara agar dapat menjadi pembeda antara suara tokoh satu dengan lainnya. Nah menarik bukan pembahasan mengenai dalang ini? Simak penjelasannya lebih lanjut mengenai apa itu dalang dalam artikel Gramedia berikut ini.
Dalang memiliki berbagai pengertian yang berbeda bergantung pada sudut pandang. Menurut seorang Antropolog asal Belanda bernama Hazeu, dalang adalah pendeta dalam pemujaan roh nenek moyang. Ada juga yang menganggap bahwa dalang adalah seseorang yang berperan sebagai pengajar yang baik atau pandai memberikan pelajaran.
Istilah dari dalang juga dikenal sebagai pemeran utama dalam pertunjukan wayang, seorang penutur kisah, penyanyi lagu, pemimpin suara gamelan, dan memberikan jiwa pada boneka wayang. Akan tetapi, secara umum dalang adalah orang yang menyampaikan pengajaran dan cerita melalui pertunjukan wayang dengan musik dan lagu dengan iringan musik gamelan sebagai pendukung atau latarnya.
Sementara itu, dikutip dari laman jogja belajar, istilah dalang menurut pendapat para ahli juga dapat dikaitkan dalam beberapa konteks dan dapat didefinisikan pula sebagai salah satu dari beberapa jenis alat tradisional dari keraton Jawa. Profesor Winter menjelaskan bahwa dalang anteban adalah sebagai simbol pernikahan atau cincin emas.
Dalam sebuah buku yang berjudul “Renungan Pertunjukan Wayang Kulit” ditulis oleh Dr. Seno Sastroamidjojo disebutkan bahwa
“kata “dalang” berasal dari kata “Wedha” dan “Wulang”. Wedha adalah kitab suci agama Hindu yang berisi ajaran agama, peraturan hidup, dan panduan hidup manusia dalam masyarakat, terutama untuk mencapai kebahagiaan hidup.”
Sementara itu, kata “wulang” memiliki pengertian petunjuk atau nasihat, sedangkan kata “mulang” berarti mengajar. Maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seorang ahli yang jujur dan berkewajiban memberikan nasihat, penjelasan, atau tafsir tentang kitab suci Wedha dan maknanya kepada masyarakat.
Istilah dari dalang juga berasal dari kata “dalung” atau “blencong”, yaitu sebuah lampu tradisional. Dengan adanya pandangan tersebut, fungsi dalang dalam masyarakat adalah sebagai penerang.
Kata dalang juga dapat berasal dari kata “Angudal Piwulang”. Angudal memiliki arti menceritakan, mengungkapkan, mengucapkan, dan menerangkan seluruh isi hati. Sedang kata piwulang berarti petunjuk atau nasihat. Dengan pandangan tersebut, dalang merupakan seorang pendidik, pemimpin, atau guru bagi masyarakat.
Penyebutan dalang juga dapat didefinisikan dari asal kata “Talang” yang artinya adalah saluran air pada atap. Oleh karena itu, “dalang” dapat diterjemahkan sebagai saluran air. Dalam konteks ini, “dalang” diartikan sebagai jembatan atau penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.
Dari pengertian di atas, maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki peran sebagai pemain, artis, tokoh sentral hingga sutradara dari suatu pertunjukan pewayangan.
Pertunjukan wayang tidak dapat berlangsung tanpa adanya dalang. Dalang dalam pertunjukan wayang kulit memiliki komunikasi yang unik dengan unit pendukung, perlengkapan, dan peralatan pertunjukan.
Melalui segala indera yang dimilikinya, dalang dapat berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan yang digunakan dalam pertunjukan. Meskipun tanpa skenario yang dipersiapkan, wayang tetap tampil dengan baik dan tidak pernah mengalami kendala, bahkan dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah bentuk dari pertunjukan teater yang unik, karena meskipun tanpa skenario, pertunjukan dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir.
Peran dan Keahlian Seorang Dalang
Istilah dari dalang rupanya berasal dari beragam kata yang memiliki definisi berbeda-beda. Meskipun memiliki definisi berbeda-beda, tetapi dalang dapat diartikan sebagai seseorang yang memimpin jalannya pertunjukan wayang.
Sebagai pemimpin dalam pertunjukan tersebut, dalang diharuskan memiliki beberapa keahlian demi kelancaran suatu pertunjukan pewayangan. Karena beberapa keahliannya tersebut, dalang pun mengambil beberapa peran penting pula dalam pertunjukan wayang. Berikut penjelasan peran serta keahlian dari seorang dalang.
Dalang adalah seorang pemimpin atau pemain utama dalam pertunjukan Wayang, sebuah tradisi teater boneka Indonesia. Dalang memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam pertunjukan wayang, antara lain:
Dengan memiliki peran dan fungsi yang beragam, Dalang memainkan peran penting dalam membawa hidup dan mempertahankan tradisi Wayang sebagai bentuk seni budaya Indonesia.
Keahlian yang Harus Dimiliki Dalang
Menurut Raden Ngabehi Ranggawarsito, ada 12 bidang keahlian yang harus dimiliki oleh seorang dalang. Tanpa memiliki keahlian-keahlian tersebut, seorang dalang akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan cerita atau pesan kepada penonton. Inilah bidang-bidang yang dimaksud.
Biar kamu semakin paham tentang dalang dan juga wayang, maka bisa mencari tahunya melalui buku Dhalang, Wayang dan Gamelan. Salah satu pembahasan yang menarik dalam buku ini adalah simbolisasi dalam pewayangan yang dikenal oleh ‘manusia Jawa’ secara turun-temurun hingga sekarang adalah pelajaran tauhid. Penasaran dengan isi dari buku ini secara keseluruhan?
Peran dan Keahlian Seorang Dalang
Istilah dari dalang rupanya berasal dari beragam kata yang memiliki definisi berbeda-beda. Meskipun memiliki definisi berbeda-beda, tetapi dalang dapat diartikan sebagai seseorang yang memimpin jalannya pertunjukan wayang.
Sebagai pemimpin dalam pertunjukan tersebut, dalang diharuskan memiliki beberapa keahlian demi kelancaran suatu pertunjukan pewayangan. Karena beberapa keahliannya tersebut, dalang pun mengambil beberapa peran penting pula dalam pertunjukan wayang. Berikut penjelasan peran serta keahlian dari seorang dalang.
Dalang adalah seorang pemimpin atau pemain utama dalam pertunjukan Wayang, sebuah tradisi teater boneka Indonesia. Dalang memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam pertunjukan wayang, antara lain:
Dengan memiliki peran dan fungsi yang beragam, Dalang memainkan peran penting dalam membawa hidup dan mempertahankan tradisi Wayang sebagai bentuk seni budaya Indonesia.
Dalang Terkenal di Indonesia
Wayang merupakan seni pertunjukan yang tercatat sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2008.
Dalang merupakan faktor utama dalam pertunjukan wayang. Mereka mengendalikan jalannya pertunjukan dengan gerak tangan dan pikiran mereka, menceritakan berbagai kisah melalui wayang. Selain itu, dalang juga bertanggung jawab dalam melestarikan budaya wayang dengan terus menggelar pertunjukan.
Meskipun era modern mempengaruhi banyak hal, para dalang di Indonesia patut menerima pujian atas dedikasi kerjanya. Berkat para dalang tersebut, pertunjukan wayang di Indonesia tetap eksis dan terkenal tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Berikut adalah beberapa sosok dalang terkenal di Indonesia.
Dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit purwa, Ki Anom Suroto atau yang lebih dikenal dengan nama Anom Suroto, adalah seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah. Pada pertengahan tahun 1970-an, ia menjadi sangat populer dalam dunia pewayangan di Indonesia.
Anom Suroto dikenal sebagai satu-satunya dalang dari Indonesia yang memiliki pengalaman tampil di berbagai negara di seluruh dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, Spanyol, dan Rusia.
Ki Anom Suroto sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang kulit dengan baik dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang kulit.
Meskipun saat ini ia sudah tidak lagi aktif dalam dunia perwayangan, namanya masih melekat dalam sejarah perwayangan Indonesia sebagai salah satu dalang terbaik dan paling berpengalaman.
Dikenal sebagai “Dalang Setan”, Ki Manteb Soedharsono adalah pionir dalam seni dalang yang sering menambahkan alat musik modern dalam pementasannya. Dalang asal Karanganyar, Jawa Tengah ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di wilayah Asia.
Selama tahun 1990 hingga 2000-an, Ki Manteb telah berkeliling dunia menampilkan wayang dan memperkenalkannya kepada dunia. Ada beberapa negara seperti Jerman, Swiss, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Thailand, dan Suriname yang pernah menjadi tempat pementasannya.
Ki Manteb Soedharsono sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang dengan menambahkan alat musik modern dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang.
Asep Sunandar Sunarya adalah seorang dalang wayang asal Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu dalang terkemuka di Indonesia dan diakui sebagai salah satu dalang terbaik pada era modern.
Asep Sunandar Sunarya memiliki pemahaman yang luas tentang budaya dan sejarah wayang, serta memiliki kemampuan yang baik dalam memainkan wayang dan memimpin pertunjukan. Ia juga sering melakukan tour ke berbagai negara, seperti Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa.
Selain itu, Asep Sunandar Sunarya juga dikenal sebagai seorang yang kreatif dan inovatif dalam memainkan wayang, memadukan elemen-elemen modern dengan tradisi dalam pertunjukannya. Ia juga merupakan salah satu dalang yang memperkenalkan wayang kepada masyarakat luas melalui berbagai media, seperti televisi dan radio.
Dengan pemahaman budaya dan sejarah yang mendalam, kemampuan memainkan wayang, serta kreativitas dan inovasi dalam pertunjukannya, Asep Sunandar Sunarya diakui sebagai salah satu dalang wayang terbaik di Indonesia.
Wayang Katolik atau Wayang Wahyu sudah ada sejak tahun 1960, namun tidak banyak orang mengenalnya. Memang sudah ada beberapa orang yang menulis tentangnya, namun hanya terbatas di sekolah dan universitas sebagai karya tulis, skripsi, dan tesis. Buku Wayang Katolik: Cara Cerdas Berkatekese ini merupakan usaha untuk memperkenalkan Wayang Wahyu kepada masyarakat luas.
Ki Nartosabdo adalah seorang musisi dan dalang wayang kulit terkenal dari Jawa Tengah, Indonesia. Nama aslinya adalah Soenarto dan ia merupakan putra dari seorang pembuat sarung keris bernama Partinoyo.
Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dalam dunia perwayangan pada tahun 1980-an. Dalang Ki Nartosabdo juga dikenal sebagai dalang yang memiliki kebiasaan menyertakan musik dalam pertunjukan wayang. Hal ini dianggap sebagai suatu bentuk inovasi dalam tradisi wayang yang sebelumnya sangat konservatif.
Bersama dengan grup musiknya, Condong Raos, Ki Nartosabdo telah merilis 319 lagu populer yang sering dicover oleh musisi modern Indonesia. Beberapa contohnya adalah Perayu Lahar, Caping Gunung, dan Gambang Suling.
Slamet Gundono dikenal sebagai seniman yang menantang tradisi wayang konvensional dengan cara mempertunjukkan wayang suketnya menggunakan peralatan minimalis seperti gitar gambus. Hal ini membuat ia menjadi sorotan masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai seniman kontemporer yang sering menggabungkan seni multimedia lain seperti suluk, puisi, dan teater modern. Hal ini membuatnya membawa suatu inovasi baru dalam dunia wayang. Selain itu, ia juga membuat wayang nggremeng, wayang api, wayang air, dan wayang gembus untuk mengekspresikan kritik terhadap kondisi sosial di Indonesia. Atas konsistensinya, Slamet Gundono berhasil memenangkan penghargaan Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda pada tahun 2005.
Tokoh pada wayang, ternyata bisa dijadikan menjadi cerpen. Ingin tahu lebih banyak tokoh wayang yang dituang ke dalam cerpen? Kamu bisa mengetahuinya melalui buku Kumpulan Cerpen Wayang Inderaloka Jatayu. Lewat buku ini tentunya akan membuat semakin istimewa setiap cerita pendek dalam kumpulan cerpen ini.
Ki Enthus Susmono dilahirkan pada tanggal 21 Juni 1966 di Tegal. Selain bertugas sebagai Bupati, dia juga dikenal sebagai seorang dalang wayang asal Indonesia. Ia adalah anak dari dalang wayang golek Tegal, Soemarjadihardja dan Tarminah sebagai istri ke-tiga. Bahkan, nenek moyangnya, R.M. Singodimedjo, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.
Pada tahun 2005, dia menerima gelar kehormatan sebagai doktor dalam bidang seni dan budaya dari International University Missouri, Amerika Serikat dan Laguna College of Business and Arts, Calamba, Filipina. Pada tahun yang sama, dia terpilih sebagai dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diadakan di Taman Budaya Jawa Timur. Lalu, pada tahun 2008, dia dipilih untuk mewakili Indonesia dalam acara Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.
Agus Hadi Sudjiwo yang lebih dikenal sebagai Sujiwo Tejo lahir di Jember, Jawa Timur pada 31 Agustus 1962. Ia dikenal sebagai seorang seniman yang multi talenta sebagai dalang wayang, penulis, pelukis, pemusik, dan aktor.
Ia dikenal sebagai “dalang edan” karena pertunjukannya yang sangat menghibur dan unik. Ia juga memiliki banyak penggemar yang menyebut dirinya sebagai “Presiden Jancukers”. Sujiwo Tejo telah membawakan pertunjukan wayang di banyak tempat, bahkan pada tahun 2004 ia tampil di Yunani.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu dalang, peran serta tokoh dalang terkenal di Indonesia. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.
Buka cakrawala dan pelajari lebih lanjut tentang berbagai topik dengan membaca buku. Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Apa itu dalang – Dalang merupakan salah satu profesi yang dihormati di Indonesia. Sebab dalang ikut melestarikan budaya pertunjukan seni tradisional berupa wayang. Pertunjukan wayang sendiri saat ini memang tak lagi populer dan sedikit peminat. Akan tetapi, teater wayang justru menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam proses penampilan pewayangan, seorang dalang tidak bisa asal ketika memperagakan salah satu tokoh dan tidak hanya bisa dilakukan meskipun sudah menghafal alur cerita.
Seorang dalang membutuhkan kemampuan khusus agar dapat menyampaikan cerita dengan baik. Selain itu, dalang juga harus memiliki keahlian untuk membedakan warna suara agar dapat menjadi pembeda antara suara tokoh satu dengan lainnya. Nah menarik bukan pembahasan mengenai dalang ini? Simak penjelasannya lebih lanjut mengenai apa itu dalang dalam artikel Gramedia berikut ini.
Dalang memiliki berbagai pengertian yang berbeda bergantung pada sudut pandang. Menurut seorang Antropolog asal Belanda bernama Hazeu, dalang adalah pendeta dalam pemujaan roh nenek moyang. Ada juga yang menganggap bahwa dalang adalah seseorang yang berperan sebagai pengajar yang baik atau pandai memberikan pelajaran.
Istilah dari dalang juga dikenal sebagai pemeran utama dalam pertunjukan wayang, seorang penutur kisah, penyanyi lagu, pemimpin suara gamelan, dan memberikan jiwa pada boneka wayang. Akan tetapi, secara umum dalang adalah orang yang menyampaikan pengajaran dan cerita melalui pertunjukan wayang dengan musik dan lagu dengan iringan musik gamelan sebagai pendukung atau latarnya.
Sementara itu, dikutip dari laman jogja belajar, istilah dalang menurut pendapat para ahli juga dapat dikaitkan dalam beberapa konteks dan dapat didefinisikan pula sebagai salah satu dari beberapa jenis alat tradisional dari keraton Jawa. Profesor Winter menjelaskan bahwa dalang anteban adalah sebagai simbol pernikahan atau cincin emas.
Dalam sebuah buku yang berjudul “Renungan Pertunjukan Wayang Kulit” ditulis oleh Dr. Seno Sastroamidjojo disebutkan bahwa
“kata “dalang” berasal dari kata “Wedha” dan “Wulang”. Wedha adalah kitab suci agama Hindu yang berisi ajaran agama, peraturan hidup, dan panduan hidup manusia dalam masyarakat, terutama untuk mencapai kebahagiaan hidup.”
Sementara itu, kata “wulang” memiliki pengertian petunjuk atau nasihat, sedangkan kata “mulang” berarti mengajar. Maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seorang ahli yang jujur dan berkewajiban memberikan nasihat, penjelasan, atau tafsir tentang kitab suci Wedha dan maknanya kepada masyarakat.
Istilah dari dalang juga berasal dari kata “dalung” atau “blencong”, yaitu sebuah lampu tradisional. Dengan adanya pandangan tersebut, fungsi dalang dalam masyarakat adalah sebagai penerang.
Kata dalang juga dapat berasal dari kata “Angudal Piwulang”. Angudal memiliki arti menceritakan, mengungkapkan, mengucapkan, dan menerangkan seluruh isi hati. Sedang kata piwulang berarti petunjuk atau nasihat. Dengan pandangan tersebut, dalang merupakan seorang pendidik, pemimpin, atau guru bagi masyarakat.
Penyebutan dalang juga dapat didefinisikan dari asal kata “Talang” yang artinya adalah saluran air pada atap. Oleh karena itu, “dalang” dapat diterjemahkan sebagai saluran air. Dalam konteks ini, “dalang” diartikan sebagai jembatan atau penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.
Dari pengertian di atas, maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki peran sebagai pemain, artis, tokoh sentral hingga sutradara dari suatu pertunjukan pewayangan.
Pertunjukan wayang tidak dapat berlangsung tanpa adanya dalang. Dalang dalam pertunjukan wayang kulit memiliki komunikasi yang unik dengan unit pendukung, perlengkapan, dan peralatan pertunjukan.
Melalui segala indera yang dimilikinya, dalang dapat berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan yang digunakan dalam pertunjukan. Meskipun tanpa skenario yang dipersiapkan, wayang tetap tampil dengan baik dan tidak pernah mengalami kendala, bahkan dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah bentuk dari pertunjukan teater yang unik, karena meskipun tanpa skenario, pertunjukan dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir.
Peran dan Keahlian Seorang Dalang
Istilah dari dalang rupanya berasal dari beragam kata yang memiliki definisi berbeda-beda. Meskipun memiliki definisi berbeda-beda, tetapi dalang dapat diartikan sebagai seseorang yang memimpin jalannya pertunjukan wayang.
Sebagai pemimpin dalam pertunjukan tersebut, dalang diharuskan memiliki beberapa keahlian demi kelancaran suatu pertunjukan pewayangan. Karena beberapa keahliannya tersebut, dalang pun mengambil beberapa peran penting pula dalam pertunjukan wayang. Berikut penjelasan peran serta keahlian dari seorang dalang.
Dalang adalah seorang pemimpin atau pemain utama dalam pertunjukan Wayang, sebuah tradisi teater boneka Indonesia. Dalang memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam pertunjukan wayang, antara lain:
Dengan memiliki peran dan fungsi yang beragam, Dalang memainkan peran penting dalam membawa hidup dan mempertahankan tradisi Wayang sebagai bentuk seni budaya Indonesia.
Peran dan Keahlian Seorang Dalang
Istilah dari dalang rupanya berasal dari beragam kata yang memiliki definisi berbeda-beda. Meskipun memiliki definisi berbeda-beda, tetapi dalang dapat diartikan sebagai seseorang yang memimpin jalannya pertunjukan wayang.
Sebagai pemimpin dalam pertunjukan tersebut, dalang diharuskan memiliki beberapa keahlian demi kelancaran suatu pertunjukan pewayangan. Karena beberapa keahliannya tersebut, dalang pun mengambil beberapa peran penting pula dalam pertunjukan wayang. Berikut penjelasan peran serta keahlian dari seorang dalang.
Dalang adalah seorang pemimpin atau pemain utama dalam pertunjukan Wayang, sebuah tradisi teater boneka Indonesia. Dalang memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam pertunjukan wayang, antara lain:
Dengan memiliki peran dan fungsi yang beragam, Dalang memainkan peran penting dalam membawa hidup dan mempertahankan tradisi Wayang sebagai bentuk seni budaya Indonesia.
Dalang Terkenal di Indonesia
Wayang merupakan seni pertunjukan yang tercatat sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2008.
Dalang merupakan faktor utama dalam pertunjukan wayang. Mereka mengendalikan jalannya pertunjukan dengan gerak tangan dan pikiran mereka, menceritakan berbagai kisah melalui wayang. Selain itu, dalang juga bertanggung jawab dalam melestarikan budaya wayang dengan terus menggelar pertunjukan.
Meskipun era modern mempengaruhi banyak hal, para dalang di Indonesia patut menerima pujian atas dedikasi kerjanya. Berkat para dalang tersebut, pertunjukan wayang di Indonesia tetap eksis dan terkenal tidak hanya di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Berikut adalah beberapa sosok dalang terkenal di Indonesia.
Dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit purwa, Ki Anom Suroto atau yang lebih dikenal dengan nama Anom Suroto, adalah seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah. Pada pertengahan tahun 1970-an, ia menjadi sangat populer dalam dunia pewayangan di Indonesia.
Anom Suroto dikenal sebagai satu-satunya dalang dari Indonesia yang memiliki pengalaman tampil di berbagai negara di seluruh dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, Spanyol, dan Rusia.
Ki Anom Suroto sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang kulit dengan baik dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang kulit.
Meskipun saat ini ia sudah tidak lagi aktif dalam dunia perwayangan, namanya masih melekat dalam sejarah perwayangan Indonesia sebagai salah satu dalang terbaik dan paling berpengalaman.
Dikenal sebagai “Dalang Setan”, Ki Manteb Soedharsono adalah pionir dalam seni dalang yang sering menambahkan alat musik modern dalam pementasannya. Dalang asal Karanganyar, Jawa Tengah ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di wilayah Asia.
Selama tahun 1990 hingga 2000-an, Ki Manteb telah berkeliling dunia menampilkan wayang dan memperkenalkannya kepada dunia. Ada beberapa negara seperti Jerman, Swiss, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Thailand, dan Suriname yang pernah menjadi tempat pementasannya.
Ki Manteb Soedharsono sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia karena kemampuannya dalam memainkan wayang dengan menambahkan alat musik modern dan memiliki banyak pengalaman tampil di berbagai pentas. Ia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan sejarah wayang.
Asep Sunandar Sunarya adalah seorang dalang wayang asal Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu dalang terkemuka di Indonesia dan diakui sebagai salah satu dalang terbaik pada era modern.
Asep Sunandar Sunarya memiliki pemahaman yang luas tentang budaya dan sejarah wayang, serta memiliki kemampuan yang baik dalam memainkan wayang dan memimpin pertunjukan. Ia juga sering melakukan tour ke berbagai negara, seperti Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa.
Selain itu, Asep Sunandar Sunarya juga dikenal sebagai seorang yang kreatif dan inovatif dalam memainkan wayang, memadukan elemen-elemen modern dengan tradisi dalam pertunjukannya. Ia juga merupakan salah satu dalang yang memperkenalkan wayang kepada masyarakat luas melalui berbagai media, seperti televisi dan radio.
Dengan pemahaman budaya dan sejarah yang mendalam, kemampuan memainkan wayang, serta kreativitas dan inovasi dalam pertunjukannya, Asep Sunandar Sunarya diakui sebagai salah satu dalang wayang terbaik di Indonesia.
Wayang Katolik atau Wayang Wahyu sudah ada sejak tahun 1960, namun tidak banyak orang mengenalnya. Memang sudah ada beberapa orang yang menulis tentangnya, namun hanya terbatas di sekolah dan universitas sebagai karya tulis, skripsi, dan tesis. Buku Wayang Katolik: Cara Cerdas Berkatekese ini merupakan usaha untuk memperkenalkan Wayang Wahyu kepada masyarakat luas.
Ki Nartosabdo adalah seorang musisi dan dalang wayang kulit terkenal dari Jawa Tengah, Indonesia. Nama aslinya adalah Soenarto dan ia merupakan putra dari seorang pembuat sarung keris bernama Partinoyo.
Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dalam dunia perwayangan pada tahun 1980-an. Dalang Ki Nartosabdo juga dikenal sebagai dalang yang memiliki kebiasaan menyertakan musik dalam pertunjukan wayang. Hal ini dianggap sebagai suatu bentuk inovasi dalam tradisi wayang yang sebelumnya sangat konservatif.
Bersama dengan grup musiknya, Condong Raos, Ki Nartosabdo telah merilis 319 lagu populer yang sering dicover oleh musisi modern Indonesia. Beberapa contohnya adalah Perayu Lahar, Caping Gunung, dan Gambang Suling.
Slamet Gundono dikenal sebagai seniman yang menantang tradisi wayang konvensional dengan cara mempertunjukkan wayang suketnya menggunakan peralatan minimalis seperti gitar gambus. Hal ini membuat ia menjadi sorotan masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai seniman kontemporer yang sering menggabungkan seni multimedia lain seperti suluk, puisi, dan teater modern. Hal ini membuatnya membawa suatu inovasi baru dalam dunia wayang. Selain itu, ia juga membuat wayang nggremeng, wayang api, wayang air, dan wayang gembus untuk mengekspresikan kritik terhadap kondisi sosial di Indonesia. Atas konsistensinya, Slamet Gundono berhasil memenangkan penghargaan Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda pada tahun 2005.
Tokoh pada wayang, ternyata bisa dijadikan menjadi cerpen. Ingin tahu lebih banyak tokoh wayang yang dituang ke dalam cerpen? Kamu bisa mengetahuinya melalui buku Kumpulan Cerpen Wayang Inderaloka Jatayu. Lewat buku ini tentunya akan membuat semakin istimewa setiap cerita pendek dalam kumpulan cerpen ini.
Ki Enthus Susmono dilahirkan pada tanggal 21 Juni 1966 di Tegal. Selain bertugas sebagai Bupati, dia juga dikenal sebagai seorang dalang wayang asal Indonesia. Ia adalah anak dari dalang wayang golek Tegal, Soemarjadihardja dan Tarminah sebagai istri ke-tiga. Bahkan, nenek moyangnya, R.M. Singodimedjo, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.
Pada tahun 2005, dia menerima gelar kehormatan sebagai doktor dalam bidang seni dan budaya dari International University Missouri, Amerika Serikat dan Laguna College of Business and Arts, Calamba, Filipina. Pada tahun yang sama, dia terpilih sebagai dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diadakan di Taman Budaya Jawa Timur. Lalu, pada tahun 2008, dia dipilih untuk mewakili Indonesia dalam acara Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.
Agus Hadi Sudjiwo yang lebih dikenal sebagai Sujiwo Tejo lahir di Jember, Jawa Timur pada 31 Agustus 1962. Ia dikenal sebagai seorang seniman yang multi talenta sebagai dalang wayang, penulis, pelukis, pemusik, dan aktor.
Ia dikenal sebagai “dalang edan” karena pertunjukannya yang sangat menghibur dan unik. Ia juga memiliki banyak penggemar yang menyebut dirinya sebagai “Presiden Jancukers”. Sujiwo Tejo telah membawakan pertunjukan wayang di banyak tempat, bahkan pada tahun 2004 ia tampil di Yunani.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu dalang, peran serta tokoh dalang terkenal di Indonesia. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.
Buka cakrawala dan pelajari lebih lanjut tentang berbagai topik dengan membaca buku. Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Apa itu dalang – Dalang merupakan salah satu profesi yang dihormati di Indonesia. Sebab dalang ikut melestarikan budaya pertunjukan seni tradisional berupa wayang. Pertunjukan wayang sendiri saat ini memang tak lagi populer dan sedikit peminat. Akan tetapi, teater wayang justru menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam proses penampilan pewayangan, seorang dalang tidak bisa asal ketika memperagakan salah satu tokoh dan tidak hanya bisa dilakukan meskipun sudah menghafal alur cerita.
Seorang dalang membutuhkan kemampuan khusus agar dapat menyampaikan cerita dengan baik. Selain itu, dalang juga harus memiliki keahlian untuk membedakan warna suara agar dapat menjadi pembeda antara suara tokoh satu dengan lainnya. Nah menarik bukan pembahasan mengenai dalang ini? Simak penjelasannya lebih lanjut mengenai apa itu dalang dalam artikel Gramedia berikut ini.
Dalang memiliki berbagai pengertian yang berbeda bergantung pada sudut pandang. Menurut seorang Antropolog asal Belanda bernama Hazeu, dalang adalah pendeta dalam pemujaan roh nenek moyang. Ada juga yang menganggap bahwa dalang adalah seseorang yang berperan sebagai pengajar yang baik atau pandai memberikan pelajaran.
Istilah dari dalang juga dikenal sebagai pemeran utama dalam pertunjukan wayang, seorang penutur kisah, penyanyi lagu, pemimpin suara gamelan, dan memberikan jiwa pada boneka wayang. Akan tetapi, secara umum dalang adalah orang yang menyampaikan pengajaran dan cerita melalui pertunjukan wayang dengan musik dan lagu dengan iringan musik gamelan sebagai pendukung atau latarnya.
Sementara itu, dikutip dari laman jogja belajar, istilah dalang menurut pendapat para ahli juga dapat dikaitkan dalam beberapa konteks dan dapat didefinisikan pula sebagai salah satu dari beberapa jenis alat tradisional dari keraton Jawa. Profesor Winter menjelaskan bahwa dalang anteban adalah sebagai simbol pernikahan atau cincin emas.
Dalam sebuah buku yang berjudul “Renungan Pertunjukan Wayang Kulit” ditulis oleh Dr. Seno Sastroamidjojo disebutkan bahwa
“kata “dalang” berasal dari kata “Wedha” dan “Wulang”. Wedha adalah kitab suci agama Hindu yang berisi ajaran agama, peraturan hidup, dan panduan hidup manusia dalam masyarakat, terutama untuk mencapai kebahagiaan hidup.”
Sementara itu, kata “wulang” memiliki pengertian petunjuk atau nasihat, sedangkan kata “mulang” berarti mengajar. Maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seorang ahli yang jujur dan berkewajiban memberikan nasihat, penjelasan, atau tafsir tentang kitab suci Wedha dan maknanya kepada masyarakat.
Istilah dari dalang juga berasal dari kata “dalung” atau “blencong”, yaitu sebuah lampu tradisional. Dengan adanya pandangan tersebut, fungsi dalang dalam masyarakat adalah sebagai penerang.
Kata dalang juga dapat berasal dari kata “Angudal Piwulang”. Angudal memiliki arti menceritakan, mengungkapkan, mengucapkan, dan menerangkan seluruh isi hati. Sedang kata piwulang berarti petunjuk atau nasihat. Dengan pandangan tersebut, dalang merupakan seorang pendidik, pemimpin, atau guru bagi masyarakat.
Penyebutan dalang juga dapat didefinisikan dari asal kata “Talang” yang artinya adalah saluran air pada atap. Oleh karena itu, “dalang” dapat diterjemahkan sebagai saluran air. Dalam konteks ini, “dalang” diartikan sebagai jembatan atau penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.
Dari pengertian di atas, maka istilah dari dalang dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki peran sebagai pemain, artis, tokoh sentral hingga sutradara dari suatu pertunjukan pewayangan.
Pertunjukan wayang tidak dapat berlangsung tanpa adanya dalang. Dalang dalam pertunjukan wayang kulit memiliki komunikasi yang unik dengan unit pendukung, perlengkapan, dan peralatan pertunjukan.
Melalui segala indera yang dimilikinya, dalang dapat berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan yang digunakan dalam pertunjukan. Meskipun tanpa skenario yang dipersiapkan, wayang tetap tampil dengan baik dan tidak pernah mengalami kendala, bahkan dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah bentuk dari pertunjukan teater yang unik, karena meskipun tanpa skenario, pertunjukan dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir.